Welcome!!

Welcome to "Blognya Dhini Nih"

This blog is the place where I put my head ;)
To share my mind
Untuk mengingatkan diri juga ketika lupa
Untuk keluarga tersayang
Untuk siapa saja yg berkenan membacanya
Semoga bermanfaat :)

The Latest of Us

The Latest of Us
Formasi lengkap :)

Selasa, November 24, 2009

Aku Ingin Pergi Haji Ya Allah


Ijinkan aku dan keluargaku menapaki rumahMu Ya Allah
Ijinkan kami bersimpuh di hadapanMu
Aku ingin mendekatiMu
Sangat ingin mendekatiMu
Panggil aku Ya Allah
Mudahkan jalan menujuMu Ya Allah
Amin

(Dhini S. Zeredata...di tengah hari 17 November 2009)

Rabu, November 11, 2009

Renungan Kematian


Sendiri aku berangkat dengan terburu-buru ke rumah salah seorang kerabat pagi tadi

Karena si jenazah akan dimakamkan jam 9.00

Selesai melepas anak-anak dan suami beraktivitas,aku langsung melesat membawa mobilku

Karena takut tidak sempat melihat jenazah untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan


Untunglah perjalanan cukup lancar…Alhamdulillah

Sesampainya di rumah kerabatku itu,ternyata beliau baru saja dimandikan

Karena sama-sama perempuan,aku pun dapat menyaksikan bagaimana proses dikafankannya beliau.


Setiap mendatangi tempat yang dirundung duka seperti ini aku biasanya sedikit menangis…membayangkan sedihnya kehilangan orang yang kita sayangi

Tapi di saat yang bersamaan aku pun merenung


Ya..ternyata kita hidup itu akan berakhir dengan kematian

Setiap makhlukNya memiliki ajal…

Ketika tiba saatnya…kita tak dapat mengelak

Kita pun tidak lagi bertenaga

Apapun yang orang lain lakukan kepada diri kita saat kita mati,ternyata hanya dapat kita balas dengan diam…tidak ada daya

Begitu juga dengan beliau…

Ketika orang lain memandikannya dengan gosokan yang kuat…dia hanya diam…

Tidak lagi bisa berkata,”Stop,aku kesakitan dengan gosokan sekeras itu!”


Ketika kita matipun kita hanya berpakaian kafan

Tidak ada harta benda yang kita bawa…selain amal ibadah kita di dunia

Membuatku berpikir…itu sebabnya kita harus bisa berbagi sebanyak mungkin…semampu kita…karena pada akhirnya tidak ada sedikitpun harta dunia yang kita bawa ke dalam liang kubur

Justru berbagi dengan sesama,beramal baik dan doa yang hidup yang dapat menolong kita


Aku pun semakin yakin…untuk membiasakan diriku,suamiku anak-anakku untuk selalu menyertakan doa untuk kedua orangtua setiap saat…selesai sholat…ketika berangkat tidur malam

Karena itulah salah satu bekalku ketika ajalku tiba


Berangkat ke makam…renungan lain bermunculan di kepalaku…

Sementara kita sibuk mengurusi dunia…harta,rumah,mobil,motor…di pemakaman itu hanya satu ruang yang dituju…ruangan kecil berukuran 2x3 meter…


Doa kami semua mengiringi kepergiannya

Semoga amal ibadahnya diterima di sisiNya

Amin


(Dhini S. Zeredata…Yang sedang belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian)

Jumat, Oktober 30, 2009

Wondering...

Waktu itu aku dan keluarga pergi ke Kebun Binatang Ragunan.

Anak-anak mau lihat binatang katanya.

Aku sih paling senang mengajak anak-anak ke Taman Primata Schmutzer.

Tempatnya lumayan bersih dibanding area-area lainnya .

Selain itu juga tidak terlalu banyak pemandangan tak senonoh dari orang-orang yang tidak ingat tempat dan waktu yang sedang…yahhh tahu dong sedang apa…hehe…walaupun hanya bermodal tikar atau pohon rindang…

Wondering…memangnya tidak jengah ya…kan banyak kecil…heran


Sebenarnya yang aku mau ceritakan bukan tentang itu.

Tapi tentang ulah salah satu keluarga orangutan yang bermukim di situ.

Walaupun sudah ada tulisan di pinggir kandang si keluarga orangutan, tetap saja banyak orang yang melempar makanan ke dalam kandang.

Waktu itu yang saya perhatikan betul ada tiga orangutan, yang sepertinya terdiri dari ayah, ibu dan bayi orangutan.

Setiap ada yang melempar makanan apapun, pasti yang menangkap duluan si ayah…selanjutnya baru si ibu…kok begitu ya?

Tapi ya sudahlah itu sih tidak usah dipikirin...hehe…nggak penting juga kali..hehe


Yang aku takjub adalah sikap si ibu orangutan.

Selama hampir satu jam aku memperhatikan, tidak pernah sekalipun aku melihat dia meletakkan si bayi di tanah begitu saja…pasti si ibu selalu menyangga kepala bayinya dengan tangannya yang besar dan hitam itu..

Ibu bayi orang utan itu selalu meletakkan anaknya dengan perlahan ke tanah dan menyangga kepala si bayi.

Selain itu, setiap kali ada buah-buahan yang dilemparkan pengunjung ke dalam kandang, dan si bayi mau mengambilnya, pasti si ibu dengan gesit langsung mengambil buah tersebut, atau merebutnya dari si bayi.

Tidak untuk dimakan sendiri,tapi ternyata si ibu mengunyah buah tersebut, dan kemudian memberikan buah yang sudah dikunyahnya kepada si bayi langsung dari mulutnya ke mulut si bayi orang utan.

Amazing…


Sejenak aku terdiam.

Mengagumi karya Tuhan yang luar biasa di hadapanku.

Yang begitu berhati-hati menjaga anaknya.


Wondering…

Pasti kita juga bisa menjaga anak kita dengan hati-hati, melebihi sikap ibu orangutan kepada anaknya kan?


(Dhini S.Zeredata…yang sangat mengagumi Tuhan dan ciptaanNya)

Depok, 30 Oktober 2009

Sometimes We Have To Change

Sulit…

Pasti itu kata pertama yang terpikir

Ketika kita harus berubah dari kebiasaan kita

Untuk menjadi lebih baik


Sulit…

Pasti kita akan berpikir begitu

Ketika kita harus memilih

Untuk mendapatkan yang lebih baik


Penyesuaian pasti harus kita lakukan

Ketika kita harus berubah dari kebiasaan kita

Ketika kita juga harus memilih


Tapi kita pasti bisa

Aku yakin…

Untuk menjadi lebih baik

Untuk juga mendapatkan yang lebih baik


Kita harus berusaha sebisa kita

Dan selalu berdoa kepada Tuhan

Agar hidup dan kehidupan kita selalu dalam lindungan dan bimbinganNya

Agar Tuhan selalu memberi berkahNya untuk kita semua

Amin


(Dhini S.Zeredata…yang meyakini kebaikanNya untuk hidup kita)

Depok, 30 Oktober 2009

MODEL PENDIDIKAN ANAK (ISLAMIC KIDS PARENTING)

Pendampingan Anak Secara Islami
Oleh :Ustadz Nurul Huda

Kenapa kok ada anak yang berbakti,tapi ada anak lain yang tidak berbakti?
Kenapa ada anak baik dan anak tidak baik?
Kenapa ada anak sholeh/sholehah,tapi ada anak yang tidak sholeh/sholehah?
1. Harus ada pembiasaan
Kalau ingin anak santun,orang tua pun harus santun
Keteladanan orangtua sangat dibutuhkan
2. Cara berpikir/ mindset harus tepat
Motivasi yang kuat harus didukung
Contoh: ingin anak berprestasi,support orang tua harus ok…jangan hanya mengandalkan sekolah untuk membentuk anak kita
3. Pergaulan yang bebas di luar rumah
Orang tua harus terlibat dengan perkembangan dan pergaulan anak di luar rumah

Indikator ANAK BAIK
1. Spiritualities
- Konsep tauhid
- Kenalkan anak dengan Tuhan
- Anak merasa diawasi Tuhan
- Sholat…salah satunya

2. Attitude
- Ejawantah dari spiritualitas
- Sopan santun,tata krama anak yang terjaga

3. Habit
Kebiasaan anak
Biasanya berkembang sesuai usia

4. Intellectual
Kepintaran anak

5. Healthy
Kesehatan jasmani dan rohani anak


7 Kebiasaan Utama Pendidikan Anak dalam Islam

1. Temukan style belajar anak
- Auditory : mudah menangkap pelajaran dengan mendengarkan
- Visual : Melihat
- Kombinasi Auditory visual
- Kinestetik : Perasaan/sentimental
2. Hindari kalimat negatif
- Hindari pemakaian kata JANGAN
- Kalau terlanjur menggunakan kalimat negative, beri penjelasan kepada anak
-Ingat…alam bawah sadar anak bekerja

3. Reward and punishment
Jangan berfokus kepada hukuman apa yang ingin diberikan,
Tetapi metode menghukum harus bagus

4. Penjelasan dan pemahaman
- Penjelasan kenapa harus dihukum : karena anak bersalah
- Penjelasan kenapa anak harus memilih hukumannya sendiri : untuk belajar bertanggung jawab atas pilihannya

5 Masuki perspektif/cara pikir anak
Masuki dunia anak

6. Jadi sahabat, bukan pengkhianat
- Jaga rahasia anak
- Support anak
- Jangan pernah menjatuhkan anak di depan orang lain
- Berikan ruang untuk anak
- Orang tua harus mau menurunkan grade untuk mendekati anak

7. Bangun pembiasaan
Karena pembiasaan akan selalu diingat anak


(Dhini S. Zeredata...just wanna share...Depok,29 Oktober 2009)

Jumat, Oktober 23, 2009

Sebuah Pinta Seorang Istri ...

Sunday, October 18, 2009 at 4:13pm

Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Suamiku…..



Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain. Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19]. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)

Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.

Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku. Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.

Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.
Duhai Suamiku…

Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.

Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Amin ya rabbal alamin.

sumber : sigitsetiawan.wordpress.com

Senin, Oktober 12, 2009

Kadang Sesuatu Tidak Sesuai Dengan Harapan

Kalau kita melakukan kebaikan kepada orang lain
Dan orang itu berterima kasih kepada kita
Itu sih biasa

Kalau kita melakukan hal yang menyenangkan banyak orang
Dan orang-orang berterima kasih kepada kita
Itu sih biasa

Kalau kita melakukan sesuatu melebihi kemampuan orang lain
Dan kita mendapat reward
Itu sih biasa

Kalau segala sesuatu sesuai dengan keinginan kita
Dan kita bahagia karenanya
Itu juga biasa

Tapi hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita
Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan kita
Kadang sedih
Kadang kecewa
Kadang penuh amarah

Kita sebagai manusia hidup atas skenario Tuhan YME…Allah SWT
Baik menurut manusia, belum tentu baik menurutNya
Buruk menurut manusia, belum tentu buruk menurutNya
Kita harus bisa menyikapi hidup sebaik mungkin

Bisa jadi kesenangan dan kesulitan kita di dunia adalah ujian dariNya untuk selalu mendekat kepadaNya
Doa dan usaha terbaik harus bisa kita lakukan

Ketika menghadapi kesulitan dan sesuatu yang tidak kita harapkan
Sabar dan berusaha mengambil hikmah
Tetap bijak dalam bersikap,bertutur dan berpikir

Ketika mendapatkan kesenangan
Bersyukur dan tidak lupa berbagi dengan sesama

Mudah-mudahan kita bisa menjalani hidup dengan baik
Mudah-mudahan kita selalu dalam lindunganNya
Amin

(Dhini S. Zeredata)

Kamis, Oktober 01, 2009

Ya Allah

Ya Allah…

Cuma bisa menyebut namaNya dan memohon ampunanNya
Ketika melihat banyaknya bencana alam di sekeliling kita
Sepertinya baru kemarin aku lihat berita di tv tentang gempa Tasikmalaya
Dengan segala gegap gempitanya karena sangat terasa guncangannya di Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya
Kemarin, 30 September 2009, gempa lagi2 terjadi di Sumatera Barat,7.9 SR
Trus tadi pagi di Jambi, 7 SR

Sesak rasanya melihat semua berita kematian di mana2..di tv…di surat kabar…nggak habis2 membahasnya
Apalagi lihat gambar jenazah anak2 yg tertimbun di reruntuhan gedung di salah satu tempat bimbel di Padang…dan wajah2 para orang tua yang berharap anaknya masih bisa terselamatkan di dalam gedung itu…hidup…
Miris banget membayangkan perasaan para orang tua itu
Prihatin..sedih..nggak terbayangkan..

Belum lagi banyaknya orang yang kehilangan sanak saudara,keluarga, teman…
Jaringan komunikasi yang banyak terputus membuat semua orang lebih susah mendapat kabar berita dari sanak saudara, keluarga dan teman

Teringat waktu Jakarta juga terkena gempa beberapa waktu lalu
Yang bersumber dari Tasikmalaya
Beberapa menit saja sudah membuatku panik
Alhamdulillah aku sedang berada di rumah, bersama anak2ku
Lari keluar rumah bersama anak2…Cuma itu yang bisa kulakukan
Ketika tersadar harus menghubungi suami dan orang tua, sementara untuk beberapa saat sambungan telepon seluler menjadi sangat sulit tersambung…aku hanya bisa menangis...istigfar…mohon ampunan Allah…mohon perlindungan Allah atas kami sekeluarga...mohon keselamatan bagi kami semua

Ya Allah…
Itu baru kejadian kecil yang menimpaku beberapa waktu lalu
Sementara gempa besar yang Engkau berikan kepada saudara2 di Sumatera Barat…disambung dengan di Jambi…telah menyebabkan korban jiwa yang begitu besar..banyak anak2 kecil pula yang meninggal dunia

Ya Allah…
Kalau bukan karena kehendakmu…semua ini tidak mungkin terjadi
Engkau yang Maha Mengetahui hikmah apa yang ada di balik setiap rencanaMu
Kuatkanlah hati saudara2 kami yang tertimpa musibah ini Ya Allah

Ya Allah
Jadikan kami orang2 yang selalu bersyukur atas apa saja yang Engkau berikan
Jadikan kami orang2 yang selalu berusaha dekat denganMu
Jadikan kami orang2 yang selalu Engkau Cintai
Jadikan kami orang2 yang selalu bersabar ketika menghadapi sesuatu yang di luar harapan kami
Jadikan kami orang2 yang selalu mengingatMu
Amin

(Dhini S.Zeredata…yang sungguh prihatin dengan musibah yang terus terjadi di sekitar kita)

Senin, Agustus 17, 2009

What Should I Do?

Kadang aku ingin teriak...tapi kata orang jangan teriak2...nggak pantes kalo perempuan teriak2
Kadang aku mau nangis...tapi aku nggak mau kelihatan sedang bersedih
Kadang aku mau marah semarah2nya n melabrak orang yang udah bikin sebel hatiku...tapi katanya aku mesti behave...
Kadang aku mau cerita ke semua orang...supaya everyone get the lesson from my story...tapi katanya nggak semua orang mesti tau apa yang kita rasakan

Hhhh...
Jadi aku mesti tetap tersenyum.. walaupun aku sedih..
Jadi aku harus tetap jaga emosi... walaupun aku marah besar
Jadi aku mesti stay calm..walaupun aku mau teriak sekeras2nya
Jadi aku harus tetap diam...karena nggak semuanya bagus untuk diceritakan

Oh God...
What should I do?

(Dhini S.Zeredata...yang lagi speechless..)

Kamis, Agustus 13, 2009

Dhini and Animals

Ibunya setengah ngeri...anaknya ngeri tapi penasaran...maju...mundur...hehehe


Dhini n ular phyton...panjaaanggg...besaarrrrr...beraatttt


Duuhhh nih penyu lincah banget...lompat2 gak karuan...nggak sabar nyemplung ke pantai lagi...maaf yaa udah gangguin...=)


Horeeee...Alyaa berani juga pegang penyunya lhoooo...


Ini Iguana super duper guedeeee...berat bgt lhoo..


Ini kura2 juga besar banget...Alyaa aja beraninya cuma ngintip...=))


Ini burung pelican...baru naik setelah berenang2 di danau


Dhini n macam2 burung...lucu...seru...berat...tangan kakuuuu...


Gangguin burung kakatua yang sok cool

Rabu, Agustus 12, 2009

KOMITMEN PERNIKAHAN

Kadang aku bingung…
Bingung melihat artis2 yg menikah seumur jagung…
Waktu cinta2nya…buru2 nikah
Waktu sebel2nya…buru2 cerai

Emangnya apa sih yang ada di pikiran artis2 itu??
Maunya cari suami ato istri yang sempurna?
Yang gak punya salah?
Yang gak pernah kelihatan jelek?
Yang selalu in a good mood?

Ya Allah…
Manusiawi kaliiii kalo pasangan kita punya salah
Kenapa sih nggak coba untuk saling memaafkan
Toh kita juga sering melakukan kesalahan
Dan kita pasti gak mau klo ketika kita salah n udah minta maaf sama pasangan kita…ehhh malah gak dimaafin
Kenapa waktu kita tau pasangan kita punya salah,kita gak mikir gini:
1. Aku juga suka bikin kesalahan…jadi lumrah kalo pasanganku bikin kesalahan
2. Aku kalo minta maaf maunya dimaafin…jadi pasanganku juga pasti menginginkan hal yg sama..
3. Cuma..abis itu kesalahan yg sama jangan terulang lagi
4. Oiya…jangan juga kesalahan yg fatal n prinsip ya…
Misalnya..WIL ato PIL,punya istri lagi..dan sejenisnya
5. Orang kan nggak salah melulu…pasti banyak benernya
Coba deh diinget2nya jangan salah2nya aja…tapi baik2nya juga dong

Trus…
Maunya kita cakep terus?
Nggak mau liat kita jelek?
Ya nggak mungkin lahhhh
Tiap manusia pasti berubah…mengikuti situasi n kondisi

Ibu2 yg abis melahirkan..pasti menggemuk…ada bekas2 melahirkannya pula
Biarin aja dulu…
Biar si ibu fokus menyusui n memenuhi kebutuhan gizinya n si kecil dulu
Kalau udah 2 tahun menyusui…minimal 6 bulan menyusui eksklusif…baru deh tuh kalo mau protes sama bentuk badan istri silahkan aja

Trus manusiawi juga kaliii kalo makin tambah usia kita,makin punya kerut2
Masa iya maunya ngeliat pasangan sama kayak umur 17 tahun??

Ada juga yang ninggalin pasangannya karena si istri punya pendapatan lebih banyak daripada suaminya…jadi dia anggap remeh suaminya
Inget lhooo…pintu rejeki Allah kan bisa dibuka dari mana aja
Jadi walaupun istri punya pendapatan lebih..tetap ingat pakem..
Keluar rumah harus seijin n sepengetahuan suami
Anak2 n rumah tangga terurus
Pulang kerja..langsung pulang dong..jangan bergaul aja..anak n suami nungguin tuh..

Ada juga suami yg jadi uring2an sejak istrinya punya kedudukan oke di kantor…ato usahanya berkembang
Kenapa juga jadi uring2an?
Kenapa waktu istri mulai kerja atau usaha, suami mau support,tapi waktu istri berkembang suami jadi nggak mau tau?
Asal istri tetap bisa ngurus urusan rumah tangga dengan baik…ngurus anak,ngurus keuangan rumah tangga,trus?

Ada juga pasangan yang sama2 gak bisa manage emosi…
Alasannya..aku kan udah capek kerja,jadi jangan disodorin sama urusan2 rumah tangga yg bikin aku tambah capek n pusing dong
Enak aja…nggak suami…nggak istri…walopun udah kerja di luar rumah tetap aja punya tanggung jawab di dalam rumah..
Mau capek atau nggak, you have to face the problem…the reality
Atau masalah akan makin menumpuk n tidak terselesaikan…mau??
Tinggal pintar2nya kita aja ngatur waktu berkualitas dengan pasangan n anak..
Kalo kata orang pintar sih quality time nya harus tetap kita jaga,walopun quantity time nya terbatas
Ingat tanggung jawab atas peran kita..
Sebagai istri n ibu
Sebagai suami n ayah
Oiya..juga sebagai anak…ke orangtua kita..kita tetap harus berbakti kan?

Sebagai manusia juga kita punya mood…
Kadang good mood…kadang bad mood
Kalo good mood sih enak..pasangan kita pasti suka kalo kita in a good mood
Tapi yang susah kan kalo in a bad mood…
Jangan sampai ruwetnya pekerjaan di kantor atau tempat usaha kita..bikin kita melampiaskan kelelahan n bad mood dengan ucapan,perilaku atau tindakan yang tidak pantas ke anak atau pasangan
Masalah kantor atau kerjaan ya tinggal aja di kantor…kalau udah sampai rumah…ya waktunya berinteraksi dengan keluarga dong

Ada juga yang pilih meninggalkan pasangan karena gak punya2 anak
pliss dehhh...gak ada juga kali yang berencana untuk nggak bisa punya anak
Sabar dong..anak kan titipan dari Allah...
Ya terserah Allah dong kapan mau nitipin kepunyaanNya ke kita
Tinggal kita aja yang sabar,ikhtiar n berdoa terus...
Melakukan apa yang terbaik yang kita bisa
Waktunya kapan kita diberi titipan..kita serahkan ke Allah aja...Dia yang Maha Tau kapan waktu yang tepat..

Yahhh..kalau dijabarin satu persatu..pasti banyaakkkk banget suka duka berumahtangga

Yang perlu diingat..
1. Tetap semangat menjaga n memupuk rasa kasih sayang kita ke pasangan
2. Sadari bahwa kita memiliki peran n tanggung jawab di rumah tangga
3. Semangat kebersamaan tuh penting…jadi sesibuk apapun,tetap luangkan waktu yg baik n berkualitas untuk keluarga
4. Komunikasi antara suami,istri n anak harus kita jaga..supaya kita bisa membangun arah rumah tangga yg baik…supaya kita tau maunya pasangan n anak kita apa sih..
5. Kita mesti tangguh…apapun masalah yang kita hadapi, ya hadapi bersama…masalah besar maupun kecil
6. Kita harus selalu bersyukur dengan kondisi apapun yang Allah berikan ke kita…
Sabar ketika menghadapi cobaan…
Syukur ketika diberikan nikmat..
7. Kita harus mau melayani pasangan kita tanpa pamrih…ikhlas,tulus n yakin akan mendapatkan balasan yang lebih dari Allah
8. Jangan lupa n enggan memperdalam ilmu agama…karena semakin tinggi kadar keimanan kita…pasti kita punya cara lebih baik untuk menghadapi permasalahan rumah tangga

Ada beberapa kutipan di sana sini sih…tapi menurutku kalau itu bermanfaat,kenapa nggak kita sharing…ya kan?
Aku juga masih terus belajar kok supaya rumah tanggaku tetap aman,damai,tentram…Semoga Allah selalu melindungi kami semua.Amin

(Dhini S. Zeredata…yang pernikahannya baru mau menginjak 9 tahun)

Kenapa Gitu Sih Nak??

Heran deh…
Kenapa ya anak2ku suka nggak akur…
Sebentar akrab main berdua..tau2 udah ribut rebutan mainan
Kalo nggak iseng2an…yang ngumpet2in barang adik atau kakaknya lah…akhirnya ada yang teriak,”Kamu nakaallllll!!!”
Aduh nak…jangan gitu dong…jangan teriak2…
Kepala ibumu sakiiittt kalo dengar kamu teriak2 begitu

Padahal kalau kakaknya lagi nggak ada…apa lagi sekolah atau lagi diajak pergi sama mbah kung atau neneknya,pasti adik bolak-balik nanyain,”Mbak Alyaa kapan pulang sih bu?”
Begitu juga sebaliknya..
Kalau adik nggak ada,Mbak Alyaa pasti akan bilang yang sama..
Tapi kalo ketemu lagi…duuhhh bisa tertebak deh apa yang terjadi
Cari sparing partnernya yang hilang kayaknya… Hehehe

Aku suka banget cerewet bilangin anak2 ini dan itu
Marah2 ini dan itu…
Ngasih pengertian anak2 dengan panjang lebar tinggi..
Tapi herannya tawurannya anak2ku berulang terus
Apalagi kalo ada ibunya di rumah

Kalo ibunya pergi..kompak deh anak2ku,Alyaa dan Zalfaa sama2 bikin rumah kaya kapal pecah…mainan di sana dan sini
Gantian tuh si mbak yang dibikin pusing

Tapi aku emang nggak bosan2 juga nyerewetin anak2..
Bilangin ini itu
Ngasih tau ini itu
Nature-nya emak2 kali yaa??
Hehehe

Kalo ibunya udah benar2 nggak punya tenaga untuk cerewet dan marah
Yang akhirnya ibunya cuma diam…masuk kamar..
Baru deh Alyaa mewakili berdua ngomong gini,”Ibu,aku dan dek Zalfaa minta maaf deh..Kita udah nggak berantem2 lagi kok”.
Kenapa nggak dari tadi sih nak…sebelum ibumu kehabisan tenaga untuk marah dan cerewet?
Duuhhh…anak2…

Tapi herannya, kalau udah bapaknya yang bilangin…nggak perlu dua kali ucapan kayaknya anak2 langsung nurut
Wondering why..
Apa karena Aly dan Zal terlalu terbiasa melihat ibunya yang cerewet?
Jadinya sudah kebal?

Trus…kalau ada bapaknya..tenaganya anak2 untuk bermain tuh kayanya meningkat 10 kali lipat
Super hebohhhh..
Aku sampe kewalahan..

Ada salah satu temanku sampai bilang,”Kayanya anak2mu kelebihan tenaga deh. Biar aja anak2 dikasih makannya kalau sudah benar2 lapar”.
Duuhhh tega banget ya??
Aku kan ibu2 yang menerapkan jadwal makan yang sangat tertib
Pagi,siang dan sore harus on time
Harus lengkap juga nasi,lauk,sayur,buah dan susu..Empat sehat lima sempurna gitu deh..
Kasihan banget kalau harus nunggu anak2 kehabisan tenaga, baru dikasih makan..

Pernah aku sampai ngobrol ‘nanggep’ uyutnya anak2 alias eyang putriku yang suka kupanggil Uti
Uti memiliki 10 putri dan 1 putra
Semua anak2 jadi “orang”…nggak ada pula yang nakal
Semua akur..akrab..
“Uti,kok bisa sih punya anak banyak tapi “jadi” semua?”,tanyaku ke Uti waktu itu
Uti langsung cerita panjang lebar ,yang intinya kalau ingin dihargai oleh anak,kita juga harus mau menghargai anak kita
Amazing…kata2 Uti begitu melekat di kepalaku

Salah satu cerita Uti…
Dulu,karena anaknya banyak,beliau menjahit sendiri pakaian anak2nya…
Tapi Uti tidak akan pernah menjahit kalau seluruh anak2nya belum tidur
Uti menjahit malam hari
Itupun tidak pakai mesin jahit
Uti melakukan itu karena Uti tidak mau waktu istirahat anak2nya terganggu karena mendengar berisiknya bunyi mesin jahit
Itu hanya salah satu cara Uti menghargai anaknya

Lain lagi cara Uti mengajarkan anak2nya untuk menghargai kakak atau adiknya
Salah satunya diajarkan Uti waktu jam makan anak2nya
Karena anaknya banyak,Uti biasanya menyiapkan makanan,minuman dan buah sekaligus di meja makan
Tiap anak dapat satu set alat makan
Tiap anak dapat sepiring berisi nasi,lauk dan sayur, semangkuk buah,semangkuk cemilan,segelas air putih dan segelas susu
Dan tiap anak tidak boleh merebut makanan dan minuman kakak dan adiknya, karena masing2 sudah dapat bagian yang sama

Hmmm…kayaknya mesti banyak2 belajar lagi nih buat hadapi anak2ku yang lucu2,pintar2,cantik dan ganteng..
Mudah2an aja seiring berjalannya waktu kehebohan2 ini bisa makin berkurang

Love you kids!!

(Dhini S. Zeredata….ibunya anak2 yang lagi belajar terus untuk memahami dunianya anak2)

Antara Kecoa Dan Tikus

Hehehe…jijik banget ya baca judulnya
Yaa gimana dong…yang mau diceritain emang tentang perbandingan kecoa dan tikus

Kalo ditanya aku lebih takut sama kecoa atau tikus, aku pasti jawab “kecoaaaa!!”
Padahal teman2ku pada bilang,”Idih,kok bisa sih…bukannya lebih menjijikan tikus?”
Nggak…menurutku tetap kecoa lebih njijiki,kalo kata orang Jawa, dibanding tikus

Ada ceritanya tuhhh..
Kayanya semua dimulai dari masa kecilku

Nggak tau deh apa karena rumahku waktu kecil yang kurang bersih?
Tapi kayanya nggak juga deh…waktu kecil aku sehat2 aja…berarti lingkunganku bersih dong?
Tapi kok bisa ada cerita masa kecilku yang membekas banget sampai sekarang…malah bisa dibilang traumatis…

Suatu hari,entah waktu aku TK atau SD…
Seperti biasa aku,mama dan papa duduk mengelilingi meja makan untuk makan malam
Makan baru saja dimulai, waktu tiba2 saja mamaku mulai berteriak “kecoaaaaaa!!!!”
Nggak cuma itu, mungkin saking geli atau jijiknya kursi makan mama sampai jungkir balik.
Heboh…mungkin itu satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan makan malam waktu itu
Ternyata ada seekor kecoa yang sedang terbang dan dengan santainya mendarat tepat di tubuh mamaku yang super takut dengan kecoa
Hhhh..bisa bayangin nggak sih…
Emang menurutku kecoa tuh punya feeling yang sangat kuat…siapa yang takut sama dia,pasti malah didatangi…heran…

Entah karena kejadian itu atau bukan…
Tapi sampai sekarang, aku juga sama jijiknya dengan kecoa

Anak2ku pun ku doktrin keras untuk jijik dengan kecoa
Alasanku…kecoa itu hewan kotor lho nak
Kan kecoa suka main di tempat sampah
Jadi kalau lihat kecoa,langsung disemprot pakai insektisida aja (nggak boleh sebut merk kan?)
Atau pukul aja pakai sapu

Pernah aku diajak papa bertamu ke rumah temannya
Sedang berbasa-basi di ruang tamu, tiba2 terbanglah seekor kecoa dengan manuver menukiknya yang luar biasa menuju ke aku
Secara spontan aku lari keluar dari ruang tamu menuju teras rumah si Oom, sambil teriak “Ada kecoaaa…!!”
Duh Om…maaf banget…bukan bermaksud nggak sopan, tapi aku benar2 takut sama kecoa..
Papa sampai bengong melihat anaknya lari kocar-kacir, bingung mau ngomong apa kayanya

Belum lagi kalau mau disemprot…
Nggak tau kenapa kok si kecoa malah berbalik ngejar aku
Kejadian aku mau nyemprot si binatang menjijikan ini, trus malah terbalik, aku yang lari dikejar kecoa tuh sudah berulang2 terjadi
Makanya aku menyimpulkan, emang kecoa punya naluri yang luar biasa untuk mendeteksi orang2 yang takut dengannya

Lain lagi cerita tentang tikus
Dulu aku takut banget sama tikus, melebihi rasa takutku sama kecoa
Tapi ada satu kejadian yang membuat aku jadi nggak takut lagi

Selain kecoa…di rumahku waktu kecil,kita suka ketemu juga dengan tikus
Kalau si tikus terlihat berkeliaran di dalam rumah,sudah pasti papaku akan jadi orang pertama yang dengan semangat heroismenya akan berusaha menangkap si tikus hidup atau mati
Dengan pentungan yang bisa berupa sapu,pipa,kayu atau apa saja di tangan kanan dan insektisida semprot (lagi2 nggak bisa sebut merknya) di tangan kiri
Papa dengan instruksi2nya pasti langsung membuat rumahku ramai
“Tutup semua pintu,supaya tikusnya nggak bisa keluar!”
Pertempuran pun dimulai
Papa mulai mengejar2 si tikus yang malang
Aku biasanya cuma ngumpet di kamar
Atau tetap di luar kamar, tapi duduk di kursi sambil angkat kaki
Nonton papa yang lagi beraksi jadi pemberantas tikus…hehe

Suatu hari, waktu papa sedang mengejar2 si tikus
Aku sedang duduk di kursi, dengan kaki menggantung…nonton aksi papa yang sudah membuat si tikus panik lari sana-sini
Tiba2..nggak disangka2…si tikus lompat dan dengan sukses mendarat di punggung kakiku
Aku cuma bengong…kaget…nggak bisa ngomong apa2, apalagi teriak
Ternyata reaksi yang sama juga aku terima dari si tikus
Dia juga bengong,bingung dan panik kayaknya

Tapi sejak kejadian si tikus itu,nggak tau kenapa aku jadi nggak takut lagi sama tikus
Kayanya waktu itu sempat ada komunikasi di alam bawah sadarku dan si tikus kali ya
Waktu itu aku kayaknya bisa ngerasain betapa si tikus itu ketakutan banget mau dibantai sama si papa
Poor mouse!!

Ya sudah jadi kalau sekarang ada yang nanya sama aku,”Lebih menakutkan mana kecoa atau tikus?”
Dengan lantang aku akan menjawab,”Kecoaaaaa!!!”

Hhhh…”What a cockroach!”


(Dhini S.Zeredata…yang super jijik sama kecoa)